[ Laman Ehwal Semasa ReformIS ]

GERHANA TOTAL : JANGAN ABAI MENANGKAP SINYAL

Date: 15 Aug 1999
Time: 20:06:55
Remote User: -

Comments

GERHANA TOTAL : JANGAN ABAI MENANGKAP SINYAL

Baru saja berlalu eclipse fever yang melanda jutaan manusia, segala usia, pria wanita, kaya atau sederhana. Jutaan manusia berebut membeli lensa, bergegas ke pantai-pantai dengan segala jenis transportasi, bahkan tiket Concorde seharga £ 500 sanggup dibeli demi experience of a lifetime. Tak cuma momen bersejarah bagi sains, peristiwa ini juga menjadi momen bisnis. Dan siapa nyana ia menjadi hari ibadah pula, penyembah matahari maupun paganis membuat persiapan matang ritual khusus agar matahari bisa kembali dan tak lenyap ditelan kekuatan jahat (bayangkan, ini di negara maju seperti Britain !). Walaupun mayoritas tak mengkaitkannya dengan ibadah, bukan berarti mereka mengingkari adanya pengaruh gerhana atas kehidupan. Jutaan orang mengejar astrolog untuk mendapat jawaban tentang kehidupan mereka pasca gerhana. Banyak lagi orang percaya bahwa bayi yang lahir saat gerhana akan menjadi orang ternama (lagi-lagi khurafat). Paranoia ini tak selalu menggembirakan. Sejauh ini, di UK saja dilaporkan sudah 40 ribu orang mengalami kerusakan penglihatan akibat memandang gerhana, walau tak kurang penyuluhan diberikan dan polisi dikerahkan. Umumnya reaksi masyarakat adalah gembira, takjub dan sebagian menyatakan rasa takut. Kepada apa ? Kepada sesuatu yang tak bisa diungkapkan. Perasaan itu muncul ketika bumi menjadi makin gelap dan dingin, siang berubah menjadi malam. Rasa takut itu menjadi sirna seiring datang cahaya memecah kesunyian dan kegelapan. Lalu masyarakat bersorak sorai, berpesta dan akhirnya kembali kepada kehidupan masing-masing. Apakah semua peristiwa di bumi danlangit tercipta hanya untuk terjadi, dialami lalu dibanggakan oleh manusia. Bagaimana petunjuk Islam tentang gerhana ?

Gerhana matahari adalah salah satu tanda kekuasaan Allah Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan waktu. Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hikmah. Dia menjelaskan tanda-tanda ini kepada orang yang mengetahui (QS Yunus 5) Dan sebagian dari tanda-tanda kekuasaanNya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan janganlah (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika kamu menyembah hanya kepadanya (QS Fushshilat 37) Ketika terjadi gerhana matahari masa Rasulullah SAW, beliau dengan cemas bergegas menuju mesjid, menyeret jubah beliau lalu memimpin kaum muslimin melakukan sholat. Beliau mengatakan kepada mereka bahwa gerhana adalah tanda kekuasaan Allah, agar hamba-hamba Allah kembali tunduk. Rasulullah memerintahkan agar para sahabat melakukan amal shalih yang bisa membebaskan dari hukuman Allah, seperti sholat gerhana, berdoa, meminta ampun, bersedekah, membebaskan budak ataupun yang semisalnya, agar dibebaskan dari bencana. Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka sedangkan kamu berada di antara mereka. Dan tidak pula Allah akan mengazab sedangkan mereka meminta ampun (QS Al Anfaal 33). Dalam riwayat yang lain disebutkan pula bahwa saat gerhana terjadi Allah menampakkan kepada Nabi keadaan di neraka dan beliau melihat bahwa kebanyakan penghuninya adalah wanita. Pada masa jahiliyyah masyarakat percaya bahwa gerhana terjadi disebabkan kelahiran atau kematian orang ternama. Ibnu Mas’ud al Anshari meriwayatkan bahwa terjadi gerhana matahari pada hari kematian Ibrahim, putera Nabi.

Orang-orang berkata bahwa gerhana matahari terjadi akibat kematian Ibrahim. Rasulullah menjawab : Matahari dan bulan adalah dua tanda kekuasaan Allah, tidak terjadi gerhana disebabkan kematian atau kelahiran siapapun. Jika kalian melihat gerhana, bersegeralah mengingat Allah dan melaksanakan sholat (HR Bukhari dan Muslim) Hadits lain menyatakan Serulah nama Allah dan sholatlah sehingga (gerhana) usai (HR Bukhari dan Muslim). Abu Musa berkata : Tanda-tanda yang Allah turunkan ini bukan disebabkan kematian atau kelahiran siapapun, melainkan Allah menciptakannya agar hamba-hamba-Nya menjadi takut. Maka jika kalian melihat tanda-tanda gerhana, bergegaslah mengingat Allah, serulah Ia dan mintalah ampunan-Nya (HR Bukhari). Pernyataan ini dikutip dari pembuka khutbah Nabi setelah sholat gerhana seperti diriwayatkan oleh Aisyah ra dalam sebuah hadits shahih.

Pelajaran Dari Allah

Gerhana hendaknya membuat kita ingat dan sadar bahwa matahari dan bulan yang luarbiasa itu hanyalah ciptaan, keduanya tunduk kepada penciptanya, yaitu Allah, yang Maha Kuasa dan bebas dari kekurangan, satu-satunya Dzat yang layak mendapat pengagungan. Kita terlarang mengalihkan atau membagi pengagungan kepada Allah kepada yang lainnya.

Umumnya masyarakat dan media memandang even ini dari sudut pandang yang sekuler, semata fenomena alam dan objek sains, padahal momen ini seharusnya menjadi titik tolak mobilisasi kesadaran ruhiyah umat. Peristiwa ini hendaknya membuat kita bertaubat, lalu bergegas beramal demi tegaknya Islam di muka bumi, seperti pernah terjadi selama 1300 tahun. Hendaknya kita makin mendalami dan menanamkan pengertian Laa Ilaha illa Allah seperti yang tercantum di panji-panji yang dibawa mujahidin Islam ketika menaklukkan Asia, Afrika, Eropa untuk membawa manusia kepada keluhurannya.

Semoga Allah mendekatkan kemenangan kepada umat Islam, menolong para pengemban dakwah di seluruh penjuru bumi, menghancurkan para penguasa yang mengkhianati Islam bersama kaum munafik yang menjadi kaki tangannya. Amin


Last changed: August 15, 1999